Terima Kasih ...

Terima kasih Anda bersedia membuka website ini. Penjelasan lebih lanjut tentang program SSRA untuk membantu mengatasi rendahnya minat baca dan budaya literasi di Indonesia.  

Kami lembaga pelatihan dan pemberdayaan SDM berbasis mind power dan literasi, Alfateta Literasi Indonesia,  mengajukan permohonan bantuan mendanai program SSRA (Super Speed Reading Aalfateta) untuk meningkatkan minat dan kecepatan membaca, khususnya pelajar SMA sampai 1000%. Hal karena keprihatinan kami, berdasarkan survey BPS, Perpusnas dan Lembaga terkait literasi, dan survey internasional seperti OECD, WMLN,  Unesco, minat baca, budaya literasi, tingkat Pendidikan, mutu Pendidikan bahkan IQ nya Indonesia berada di peringkat termasuk terendah di dunia, juga di ASEAN.

Mantan Kaperpusnas Syarif Bando pernah mengatakan, 15% siswa kita bisa membaca tapi tidak mengerti apa yang mereka baca. Hasil assessment kami di salah satu SMA di Bogor, sangat mengejutkan, dari 320 siswa, 80% kecepatan membacanya setara dengan siswa atau lulusan SD. Ini memang tidak aneh, survey kecil kami bahkan terjadi pada guru mereka. Siswa dan guru, tidak membaca 1 buku pun setahun. Kecepatan membaca < 200 kpm.

Atas keprihatinan itu, kami telah menyurati presiden, Kemendikbud, dan Perpusnas, dan  mempresentasikan strategi SSRA ke10 lembaga negara, Namun negara tidak memiliki dana.  Mengapa  1000%? Karena jika hanya 100% selamanya kita akan menjadi negara yang kalah di bidang literasi dan Pendidikan. Upaya menyurati beberapa CSR perusahaan juga masih belum mendapatkan tanggapan. Jika pemerintah, masyarakat, dan perusahaan diam saja, bagaimana nasib bangsa kita di masa depan? Bisakah Indonesia ema situ dicapai?

Bagaimana dengan sekolah? Ada sekolah yang memang enggan meningkatkan budaya literasi, namun sebagian sekolah ingin program ini diterapkan di sekolah mereka, namun mereka tidak memiliki dana, walaupun sekolah memiliki dana BOS yang bisa digunakan untuk  literasi. Namun karena kendala terbesarnya adalah dana, maka kami mencoba mencari sumber dana lain, yakni perusahaan swasta, donatur, dan organisasi yang peduli dengan rendahnya minat baca dan budaya literasi kita.

Jika perusahaan belum memiliki anggaran CSR, kami  kami memohon agar sekolah dapat membantu pembiayaan pelaksanaan program SSRA ini di 1 atau beberapa sekolah saja, dengan biaya Rp 15 juta (untuk 100-200 siswa). Biaya ini jauh lebih hemat, adil, dan merata dibandingkan dengan program beasiswa yang 1 orang saja rata-rata Rp 15 juta per anak per tahun. Biaya tidak termasuk transportasi PP, konsumsi dan akomodasi di luar Jabodetabek. Setelah pelaksanaan program SSRA, kami akan mengirimkan  laporan hasilnya kepada sekolah, orang tua, perusahaan, masyarakat, serta pemerintah, sehingga seluruh pihak yang terlibat dapat melihat dampak positif dari kegiatan ini.

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi web kami www.alfateta.id/csr. Dapatkan proposal SSRA dan katalog lengkap pelatihan Alfateta di web tersebut. Terimakasih atas perhatian dan kerjasamanya.

Salam hormat,

 


Bambang Prakuso. BA, SSR, MPA
Direktur Operasional
Alfateta Literasi Indonesia
  (087775477733)

SURAT PENGANTAR UNTUK PROGRAM SSRA UNTUK CSR

Katalog Pelatihan Alfateta Lengkap

Katalog Pelatihan Alfateta Lengkap

Klien/Track Record Kami

Telah memberikan pelatihan mind power dan ilmu turunannya termasuk baca sangat cepat  kepada puluhan ribu orang di hampir seluruh propinsi di Indonesia, semua lapisan masyarakat mulai dari pelajar, mahasiswa, guru, dosen, buruh, karyawan, manajer, direktur, pegawai pemerintah dan swasta, aparat kepolisian, wartawan, medis dan para medis, wirausahawan, business owner, agamawan, kaum duafa, anak jalanan, pemuka masyarakat, anggota orsospol, dan banyak lagi.

  1. SEKOLAH : 800 siswaSMP Negeri 2 Tulung Agung, 100 Pelajar SMP Ciracas Jaktim, 100 pelajar SMA Negeri Baturaja Sumsel, 100 siswa MAN Baturaja Sumsel, 100 siswa SMA Negeri Muara Enim Sumsel, 200 SMA Negeri 6 Kediri, 60 siswa SMA 10 Bogor, SMA 74 Jakarta, 100 siswa SMAK 2 Surakarta, SMA 74 Jakarta,1500 Santri dan Ahwat PesantrenMusadadiyahGarut, dll).50 siswaSMP 4 (Imersi) Pemalang,200 Pelajar SD, SMP, SMA dan Mahasiswa Bengkalis Riau, 200 santri Pesantren Nurul Hidayah Bengkalis,dll.
  2. PERGURUAN TINGGI: 60 mahasiswa IAIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 100 mahasiswa STIP Trisakti Jakarta Timur, Akademi Perawatan Kesehatan Sintang (Kalbar), 50 mahasiswa Fakultas Kedokteran Univ Gajahmada Yogyakarta, 150 mahasiswa IBII (Institut Bisnis dan Informatika Indonesia), STAIN Kediri, Universitas Jambi, IPB Bogor),200 mahasiswaIISIP Jakarta, 250 mahasiswa dan dosen Piksi Ganesha Bandung, Dosen dan Admin Piksi Ganesha Bandung.dll.
  3. PERUSAHAAN SWASTA/BUMN : 70 karyawan CV Anugerah Rezeki Jakarta, 1000 karyawan Purna Bhakti Inalum (Indonesia Alumunium Sumut) Medan (dari 2009-2015), 150 karyawan Bank Perkreditan Rakyat BKK Taman Pemalang, 30 marketing Raywhite East Kemang, DCL (De Classic Life), 100 member V-Net Jakarta, 200 member MLM DCL di Lombok, 50 member MLM NCW Jakarta, 50 karyawan BBC English Training Specialist, 50 marketing Asuransi Prudential Prodigy, 50 marketing Smart Prudential Jakarta, 80 karyawan Pabrik tas Samruci Jakarta . 200 marketing asuransi AXA, 100 wirausaha binaan Pertamina Makasar Sulut, 150 karyawanAnissa Tour & Travel Jakarta, 150 member MLMGolden Grow International,30 karyawanRuai TV Pontianak,30 membership MLMSCO Jakarta,150 karyawanCredit Union Pontianak,100 member MLMBiomagworld Jakarta, 70 marketing PT Sinas Sosro Jakarta, 70 sales PT Bluescope Lysaght Jakarta., 100 calon pensiunan karyawan PTP 3 Sei Karang Medan Sumut, 200 marketing Prudential Prumegas Bali, 300 karywan PT Vulkanin Jaya Bogor Jabar.
  4. INSTANSI PEMERINTAH : 250 anggota Polres Sintang, 25 karyawan danFront LinnerPPIPTEK TMII, 60 karyawan Purnabakti Bank Indonesia, 60 staf bagian SDM Kementerian Pendidikan Nasional Jakarta, 50 Staf Kementerian Informasi dan Komunikasi Jakarta, 30 Staf P3ED Medan Sumut, 100 staf Bapedasu Sumatra Utara, 50 pemuda rehabilitasi NarkobaDivisi Rehabilitasi BNN (Badan Narkotika Nasional) Jakart, 50 anggota Polres Kabupaten Bogor, 200 warga Binaan LP Paledang Bogor, 200 warga Binaan LP Cipinang, Jakarta, 30 karyawan BI Langsa Aceh, Revolusi Mental untuk Kepala Desa se Tapanuli Utara, Baca Cepat Staf dan Pimpinan BI cabang Lhokseumaw, Persatuan Pengawas Sekabupaten Bandung, Sekolah Intelijen Bintara dan Perwira BAIS (Badan Intelijen Strategis) TNI Bogor. 
  5. YAYASAN : 70 anak jalanan binaan Yayasan Himmata Jakarta Utara, 200 anggota Yayasan Binetram Jakarta Pusat, 100 guru SMP Yasda Serang, 20 Anak-anak jalanan kota madya Medan, 30 karyawan Pemda Sintang, 50 pemuda PKC Nahdhatul Ulama Kediri, 100 jemaah Islamic Center Pondok Labu, 70 masyarakat Desa Cileley Kuningan (Jateng), 20 siswa peserta Bimbel PDI Perjuangan, 600 (tota) anggota partaiPAN (Partai Amanat Nasional)dan simpatisannya di Jakarta-Lampung-Yogya,100 wanita Kaukus Perempuan Politik Indonesia, 50 anak di penampungan sampah Bantar Gebang Komunitas Anak Hebat Pimpinan Kak Beki, 100 Fakir Miskin Bandar lampung, 40 anak korban Bencana Alam Situ Gintung binaan Yayasan Al Azhar, 80 Masyarakat korban bencana Alam Gunung Merapi, 200 ibu-ibu Pemda Tarakan, Kaltim.
  6. GURU-GURU : Lebih dari 10.000 guru yang dilatih dari berbagai tempat seperti: Guru-guru STM Cikini, Guru-guru di Sumut (Medan, Tebing Tinggi, Asahan), di Riau (Batam, Tanjung Pinang), di Lampung (Metro, Rajabasa, Bandar Lampung), Jawa Barat (Ciamis, Banjar Negara, Garut, Kuningan, Cirebon), Yogyakarta (Klaten, Bantul, Wonosari), Jateng (Magelang, Puworejo, Boyolali, Cilacap, Solotigo, Kendal, Sragen), Jatim: Ponorogo, Gresik, Situbondo, Jember, Banyuwangi, Lamongan, Pacitan, Tulung Agung, Blitar, Madiun, Nganjuk, Ngawi, Kediri), Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah Medan Sumut, Sekolah Global Mandiri Cibubur, guru-guru PAUD se Tasikm 250 guru Sekolah Global Mandiri Cileungsi. guru-guru SD-SMP-SMA Ananda Bogor, SMP 44 Bekasi, SMPN 14 Bandung.

Ada Pertanyaan?

Silahkan HUBUNGI SAYA sekarang juga. Saya siap membantu kebutuhan Anda saat ini.

Bambang Prakuso, BA, SSR,MPA
Founder Alfateta Indonesia
Scroll to Top