Proposal ini berisi tawaran solusi meningkatkan minat dan kecepatan sampai 1000% bahkan 2000%, bergaransi. Saat ini minat dan kecepatan baca bangsa kita terendah di dunia. Bayangkan saat Howard Berg (AS) mampu membaca 25.000 kpm, dan China 100.000 kpm, Indonesia hanya 200 kpm. Ini menyebabkan tingkat literasi dan skor PISA (Programme for Intertional Student Assesment kita terendah di dunia. e-proposal ini menawarkan cara meningkatkan kecepatan membaca kita menjadi 1000 kpm, dan minat baca dari 1 buku/tahun pun tidak menjadi minimal 12 buku/tahun.
Jika Anda bukan pengambil kebijakan baik pemerintah, sekolah atau perusahaan, kami menawarkan Anda menjadi marketing, EO, perwakilan, atau trainer Alfateta.
Skor PISA kita adalah yang terendah di dunia, bahkan di bawah semua negara ASEAN. Salah satu sebabnya kemampuan literasi yang rendah.
Banyak sebab mengapa minat baca dan skor PISA kita rendah, salah satunya kesalahan kebijakan, seperti target kpm yang rendah, dan kita tidak memiliki solusi jitu.
Jika solusi minat baca yang rendah ini tidak bisa diatasi, bangsa kita akan menjadi bodoh. Jika rakyat bodoh, infrastruktur yang kita bangun dengan triulunan, akan hancur sesaat.
Pemerintah sudah berupaya meningkatkan mutu pendidikan dan literasi kita dengan menganggarkan 20% APBN, mengapa tidak memberikan hasil memuaskan?
Alfateta menawarkan solusi BSCA (Baca Sangat Cepat Alfateta). Ini bukan ilmu speed reading biasa. Alfateta memberikan garansi kenaikan 1000 bahkan sampai 2000%.
Tidak ada cara lain kita harus meningkatkan mutu dan pengetahuan siswa dan guru kita. Kalau biaya yang menjadi kendala, proposal ini memberikan solusi.
CEO Alfateta Literasi Indonesia
Kenaikan miniat baca dari tidak 1 buku pun per tahun menjadi 12, dan mengingkatkan kecepatan membaca dari 200 kpm menjadi 1.000 atau 2.000 kpm, kami garansi sepanjang ada komitmen dari siswa, guru, kepala sekolah, dan pemerintah. Dengan BSCA kita bukan saja tahu teknik membaca 1 hari 5 buku, tapi juga kita pede mengikuti kompetisi membaca cepat sekalipun kemampuan AS sudah mencapai 25.000 kpm dan China sudah 100.000 kpm. Yang dibutuhkan bukanlah kecepatan, tapi teknik membaca buku dengan cepat. Itulah yang diajarkan dalam BSCA (Baca sangat Cepat Alfateta).