Sebagian besar ilmu dalam pelajaran intra kurikuler tidak terpakai dalam kehidupan sehari-hari, dunia kerja, atau berwirausaha. Untuk itu, sekolah dan pemerintah harus menyediakan pelatihan yang dapat meningkatkan mutu manusia Indonesia. Saat ini, mutu SDM Indonesia sangat memprihatinkan, dengan minat baca, budaya literasi, mutu pendidikan, IQ, kreativitas, dan produktivitas yang rendah di dunia, khususnya di ASEAN. Kondisi ini tidak bisa dibiarkan terus terjadi.
Alfateta hadir menawarkan solusi dengan berbagai pelatihan literasi yang penting untuk masa depan, yaitu: literasi baca, literasi tulis, literasi digital, literasi finansial, dan literasi mind power. Pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan mutu lulusan pendidikan menengah dan mempersiapkan generasi muda yang unggul serta siap bersaing di era globalisasi. Bergabunglah dengan Alfateta Literasi Indonesia dan jadilah bagian dari perubahan besar untuk masa depan bangsa.
Hukum Minat Baca Alfateta: Semakin tinggi kecepatan membaca, semakin tinggi minat dan pemahaman terhadap bacaan. Hal ini sejalan dengan pernyataan tokoh literasi, seperti Kang Maman dan Najwa Shihab, yang menyebutkan bahwa “Anak-anak Indonesia bisa membaca, tetapi tidak mengerti apa yang mereka baca.“ Pimpinan Perpusnas sendiri pengah mengatakan, hanya 15% anak-anak di Indonesia yang memahami apa yang mereka baca.
Apabila kondisi ini dibiarkan, Indonesia terancam menghadapi masalah kebodohan. Pengangguran dan kemiskinan. Kami mengajak semua pihak untuk tidak apatis dan mau berkolaborasi dalam meningkatkan literasi di Indonesia melalui program-program inovatif dari Alfateta SSRA (Super Speed Reading Alfateta).
Pelatihan SSRA (Super Speed Reading Alfateta) dirancang khusus untuk peserta didik dan pendidik, menawarkan strategi inovatif yang mampu meningkatkan minat baca hingga 1000%. Pelatihan ini menyediakan tes kecepatan membaca secara gratis dan memberikan garansi 100% keberhasilan, asalkan ada komitmen penuh dari para guru dan kepala sekolah. SSRA dipastikan mampu mengatasi predikat Indonesia sebagai bangsa paling malas baca di dunia. Siswa bukan saja bisa baca cepat, tapi dapat memahami apa yang mereka baca.
Pelatihan “The Secret of Mind Power” mengungkap dahsyatnya potensi otak manusia, menjelaskan sifat, cara kerja, hukum-hukum, dan cara memberdayakannya. Saat ini, kita baru menggunakan 0,001% dari potensi pikiran kita. Mind Power mengajarkan cara mengubah mindset, meraih impian, memprogram pikiran untuk menjadi juara, dan melepaskan diri dari penjara pikiran. Pelatihan ini membantu peserta memahami dan memanfaatkan kekuatan pikiran untuk mencapai tujuan pribadi dan profesional, meningkatkan kualitas hidup, dan membuka jalan menuju pencapaian yang luar biasa.
Pelatihan “Creative Thinking” menawarkan keterampilan yang dibutuhkan di mana pun dan kapan pun untuk mengoptimalkan potensi kreatif siswa. Peserta akan mempelajari cara menghasilkan uang melalui tulisan, membuat ebook, menjadi content creator, membuat e-course, menulis berita, feature, copywriting, dan buku. Pelatihan ini juga mencakup teknik menulis dengan efektif. Kunci utama keberhasilan dalam menulis adalah kemampuan membaca cepat melalui metode SSRA (Super Speed Reading Alfateta), yang menjadi fondasi bagi pengembangan kemampuan berpikir kreatif dan produktif dalam menghasilkan konten berkualitas. Kemampuan menulis merupakan bukti pemahaman siswa terhadap buku yang mereka baca.
Pelatihan Jago Mind Mapping dirancang untuk menciptakan siswa yang cerdas dan kreatif. Mind mapping terbukti bermanfaat tidak hanya untuk belajar, tetapi juga dalam pekerjaan dan kehidupan sehari-hari, termasuk untuk membaca, menulis, mencari solusi, dan perencanaan waktu. Dengan pelatihan ini, peserta akan mampu mengorganisir informasi dengan lebih efektif dan kreatif, sehingga meningkatkan produktivitas dan kemampuan berpikir kritis. Karena kedahsyatannya, mind mapping menjadi pelajaran wajib di Singapura dan Thailand
Pelatihan “Studentpreneur” dirancang untuk membekali siswa dengan keterampilan dan pengetahuan untuk menjadi pengusaha sukses sejak dini. Materi yang diajarkan meliputi pengembangan mindset wirausaha, cara memulai bisnis, strategi mendapatkan modal, pembuatan perencanaan bisnis (business plan), dan penyusunan rancangan arus kas (cash flow projection). Dengan mengikuti pelatihan ini, siswa akan mampu memahami dasar-dasar kewirausahaan, mempraktikkan keterampilan bisnis nyata, dan siap menghadapi tantangan serta peluang dalam dunia bisnis.
Sekalipun kewirausahaan harus digalakkan di sekolah untuk menumbuhkan mindset kewirausahaan, namun banyak siswa tetap memilih bekerja setelah lulus sekolah atau perguruan tinggi. Persaingan di dunia kerja sangat ketat, terlebih lagi dengan maraknya PHK massal saat ini, sehingga perusahaan menuntut kemapuan lebih dari pelamar. Pelatihan ini akan mengajarkan cara melamar kerja yang efektif, mengingat 85% pelamar tidak tahu cara membuat lamaran yang baik. selain itu akan diajarkan strategi memenangkan wawancara dan mengalahkan pelamar dengan pendidikan dan pengalaman yang lebih tinggi. Yang luar biasa, pada pelatihan ini diajarkan cara agar fresh graduate cepat menjadi manajer atau bahkan direktur.
Jika pelajaran ekstra kurikuler seperti literasi baca, literasi tulis, literasi finansial, literasi digital, dan literasi mind power tidak diajarkan, generasi muda kita akan menghadapi serangkaian bahaya yang mengancam. Mereka akan kehilangan daya saing terhadap SDM asing, rentan terhadap dampak sosial dari PHK, dan terbatas dalam mengembangkan mindset kewirausahaan yang diperlukan untuk bertahan di dunia kerja yang kompetitif. Sulitnya mereka diterima kerja dan berwirausaha akan menghambat kemajuan pribadi dan ekonomi negara.
Dampaknya sudah terasa saat ini. Minat dan budaya literasi serta mutu pendidikan kita berada pada posisi terendah di dunia, yang berimplikasi langsung pada kreativitas dan produktivitas yang rendah, terutama di kawasan ASEAN. Hal ini mengancam generasi muda kita untuk menjadi budak di negaranya sendiri, kalah bersaing dengan negara-negara yang memiliki tingkat literasi tinggi serta penguasaan teknologi seperti internet, robot, dan kecerdasan buatan.
Pertanyaannya, siapa yang harus bertanggung jawab atas kondisi ini? Pemerintah, sekolah, atau orangtua? Ketidakmampuan dalam literasi baca menghambat akses mereka terhadap ilmu pengetahuan dengan cepat dan efisien, sementara ketidakmampuan dalam literasi tulis mempersulit pemahaman mereka terhadap bacaan. Bahaya juga mengintai jika kita mengandalkan kecerdasan buatan untuk membaca dan menulis, mengabaikan pentingnya kemampuan manusia dalam proses ini.
Alfateta tidak saja menawarkan pelatihan literasi baca, tulis, digital, finansial dan mind power, tetapi juga bersedia menjadi coach, konsultan sampai siswa menguasai 5 literasi, minimal literasi baca, peningkatan minat baca sampai 1000%. Kami garansi sepanjang ada komitment sekolah.
Sejak tahun 2007 kami telah memberikan pelatihan mind power kepada puluhan ribu orang di seluruh Indonesia mulai dari pelajar, mahasiswa, guru, dosen baik sekolah umum, pesantren dan organisasi sosial. Selain mind power, juga mind mapping dan SSRA (Super Speed Reading Alfateta)
Bambang Prakuso, berpengalaman di bidang media sebagai wartawan, redaktur, redaktur pelaksana, pemimpin redaksi, dan pemimpin umum. Telah mendirikan 4 media: Majalah HRD, Majalah Personalia, Majalah Dinamis, dan Travel Club.
Bersama Bambang Prakuso, Alfateta mengembangkan SSRA (Super Speed Reading Alfateta), strategi meningkatkan minat baca sampai 1000%. SSRA bukan hanya pelajaran baca cepat, tapi benar, efektif, dan efisian.
Alfateta, ketika bernama Lemjuri (Lembagta Jurnalistik Mandiri) telah menyelenggarakan pelatihan jarak jauh di bidang jurnalistik sejak tahun 1987. Dari 5000 alumnus kami, kami telah mencetak banyak penulis, wartawan humas, dan entrepreneur di seluruh Indonesia
Bambang Prakuso telah menyelenggarakan pelatihan jarak jauh (kursus tertulis) sejak tahun 1987 dengan nama Lemjuri. Tahun 2007 berubah menjadi Alfateta. Beliau sebagai trainer dan event organizer, telah melatih puluhan ribu orang.
Alfateta mengembangkan pelatihan 5 literasi. yakni literasi membaca, literasi menulis, literasi digital, literasi finansial, dan literasi mind power. 5 literasi ini untuk mengatasi permasalahan rendahnya minat baca, budaya literasi, mutu pendidikan, kreativitas dan produktivitas bangsa.
Apabila ketua komunitas seperti guru, dosen, pimpinan perusahaan, kepala bagian, ketua organisasi memberikan komitmen, Alfateta menggaransi kenaikan minat dan kecepatan membaca sampai dengan 1000%. Alumni mampu membaca 12, 52 atau 100 buku setahun. Dengan kecepatan sekitar 500 KPM atau di atas 1000 kpm (Kata per menit). Saat berkunjung ke perpustakaan mampu membaca 3-10 buku dalam 1 hari.
Setelah melalui serangkaian pengalaman kami memutuskan untuk membuat satu harga untuk pelatihan apapun di alfateta., yakni Rp 2,5 juta per jam. anda bisa memilih 2 jam, 3 jam, 5 jam, bahkan ada yang 6 jam. Pelatihan menjadi sangat murah jika peserta 100 orang atau lebih. Misal 6 jam x 2,5 juta = Rp 15 juta : 100 siswa = Rp 150.000. Bandingkan biaya pelatihan ini dengan yang ada di luar Alfateta. Cekidot di google, paling murah Rp 1,5 juta bahkanada yang sampai 4,9 juta/ orang. tidak semua pelatihan harus 6 jam, pelatihan The Power of Dream, mind mapping, Cara dapat nilai A, Super Memory cukup 2 jam, atau Rp 4 juta /100 siswa = Rp 40.000.
Ya. biaya itu hanya untuk trainer dan tim treaner saja Misalnya sekolah menghendaki ada makan siang, coffe break, sewa tempat, ada materi yang harus diperbanyak, apalagi misalnya acara pelatihan di luar kota yang perlu transportasi dan akomodasi, maka seluruhnya menjadi tanggungan pengundang.
Jawabnya bisa. Pelatihan mungkin akan lebih murah dengan pemotongan sekitar 25%. Alfateta akan menyiapkan link zoomnya sedangkan pihak sekolah menyiapkan layar televisi di masing-masing kelas.
Sekali lagi, sangat bisa! Bahkan Kami ingin target 1000 % itu tercapai. Yang kami butuhkan adalah komitmen kepala sekolah dan guru. Tugas guru adalah memberikan menugaskan siswa membaca (wajib baca) 1 bulan 1 buku kepada siswa. Tugas siswa adalah mengerjakan tugas yakni membaca dan membuat mind mapping dari buku yang dibaca. Tugas Alfateta adalah memberikan pendampingan, monitoring dan pelaporan. Jadi sekali lagi jaminan kemampuan membaca sampai 1000% adalah komitmen dari guru itu sendiri.
Telah memberikan pelatihan mind power dan ilmu turunannya termasuk baca sangat cepat kepada puluhan ribu orang di hampir seluruh propinsi di Indonesia, semua lapisan masyarakat mulai dari pelajar, mahasiswa, guru, dosen, buruh, karyawan, manajer, direktur, pegawai pemerintah dan swasta, aparat kepolisian, wartawan, medis dan para medis, wirausahawan, business owner, agamawan, kaum duafa, anak jalanan, pemuka masyarakat, anggota orsospol, dan banyak lagi.
Jika Anda belum dapat bergabung sebagai peserta pelatihan, mengisi peluang, membantu kami dalam memberikan pelatihan kepada siswa atau masyarakat, kami ajak Anda bergabung di Telegram, siapa tahu dari aktivitas kami, Anda yang bisa Anda lakukan bersama kami. Bantuan Anda menginformasikan kegiatan kami kepada guru, kepala sekolah, penggiat literasi, sangat kami harapkan dan hargai.
Silakan hubungi kami, untuk keperluan apa. Kami akan mengirimkan NIB dan NPWP Perusahaan.
Jl. Kalibata Timur 1 No. 17 Pancoran Jakarta Selatan
Jl. Kelapa Gading Boulevard Blok C30 Jakarta Utara
087775477733
mitraalfateta@gmail.com
admin@alfateta.id
Disclaimer
Kemampuan setiap orang tidaklah sama setelah ikut pelatihan Alfateta, khususnya SSRA. Jika pimpinan sekolah atau para guru berkomitmen, kami dapat mendampingi dan memonitoring alumni untuk mampu meningkatkan minat dan kecepatan membaca siswa naik sampai 1000%. Tapi bisa jadi ada yang hanya meningkat 100%. Tapi dengan komitmen kepala sekolahd an guru, siswa yang alumni SSRA dapat membaca minimal 12 buku setahun, bahkan jika ada komitmen akan mampu membaca 52 sampai 200 buku setahu. Setiap siswa berkunjung ke perpustakaan, mereka akan mampu membaca 3 sampai 10 buku sekali kunjungan tanpa meminjam.