ALFATETA LITERASI INDONESIA

Alfateta Literasi Indonsia, adalah lembaga yang memiliki pengalaman dibidang kursus jarak jauh sejak tahun 1987, awali dengan kursus jarak jauh jurnalistik. Tahun 2007 kami mengembangkan pelatihan tatap muka untuk multi ilmu pengetahuan, diantaranya adalah mind  power. Kami telah melatih belasan ribu roang di seluruh Indonesia. Tahun 2016, kami mengembangkan pelatihan  SSRA (Super Speed Reading Alfateta), dan mengembangkan 5 pelatihan literasi (baca, tulis, digital, finansial, dan mind power). Kami ingin mengembangkan pelatihan ini di seluruh Indonesia, tatap muka dan jarak jauh (offline/online)

PERWAKILAN

mewakili alfateta di Kabupaten dan propinsi atas biaya sendiri

TRAINER

Mewakili alfateta sebagai trainer asal 

Tentang Kami

Perwakilan atau Franchise.

Pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki selama hampir 40 tahun, kami ingin secara serius mengembangkan Alfateta Indonesia di seluruh negeri. Kami berencana melibatkan perwakilan-perwakilan yang dapat menjadi perpanjangan tangan kami, dengan tanggung jawab termasuk merekrut trainer, merekrut tim marketing, dan menyelenggarakan pelatihan di tingkat kabupaten.

 
 
4o

Program Kami

Program Kelas

Pada tahun 2024, kami berencana memperluas jenis pelatihan yang kami tawarkan. Jika selama ini inhouse training (kami diundang ke sekolah, organisasi, dan perusahaan), kami  akan membuka pelatihan publik, seperti Bimbel. Jadi diperlukan ruang kecil (berupa rumah atau ruko), atau ruang besar (seperti sekolah), Jadi pelatihan selain ditawarkan dengan peserta massal di sekolah, perusahaan dan lain-lain, juga menerima pendaftaran peserta di ruang kursus perwakilan. Dengan demikian, kami berharap dapat menjangkau lebih banyak peserta dan memberikan manfaat yang lebih luas.

LITERASI BACA

Khususnya mengajarkan SSRA (Super Speed Reading Alfateta). Saat ini kemampuan membaca bangsa kita sangat rendah. Kami membuka kelas ini karena banyaknya permintaan kursus privat karena sekolah, organisasi, atau perusahaan belum mau mengadakan.

LITERASI TULIS

Menulis dan berbicara jadi kelemahan bangsa kita karena minat bacanya rendah. Padahal di era industri 4.0 ini kemampuan menulis sangat dibutuhkan dan bisa jadi sumber penghasilan. Karya tulis kita seperti ebook bisa dijual di pasar lokal/internasional

LITERASI DIGITAL

Ilmu Digital marketing yang demikian luas, saat ini menjadi wajib dipelajari dan dikuasai. ebagai pekerja, sebagai pengusaha mandiri, ilmu digital marketing adalah mutlak. Jika tidak, kita kalah saing dan sulit memasarkan produk/jasa kita.

LITERASI BACA

Khususnya mengajarkan SSRA (Super Speed Reading Alfateta). Saat ini kemampuan membaca bangsa kita sangat rendah. Kami membuka kelas ini karena banyaknya permintaan kursus privat karena sekolah, organisasi, atau perusahaan belum mau mengadakan.

LITERASI MINDPOWER

Tahukah anda, bahwa kita baru menggunakan 0,01% dari potensi pikiran kita. Pelatihan ini akan mengupas dahsyatnya pikiran manusia, bagaimana cara kerja otak dan pikiran kita, sifat, dan hukum pikiran. Bagaimana kita membangkitkan potensi pikiran kita yang masih tertidur?

LITERASI LAINNYA

Literasi sangat luas. Selain 5 literasi yang dikembangkan di Alfateta, masih ada literasi lainnya seperti literasi numerik, sains , kewarganegaraan, dll. secara sederhana, literasi dapat diartikan sebagai melek artinya menguasai suatu bidang pengetahuan secara mendalam

Kenapa Menjadi Perwakilan

Kita adalah voluntir kita adalah yang pertama kita tidak punya saingan

Pelajaran di kurikulum sekolah 70% tidak terpakai, saat kita ingin bekerja atau berwirausaha. Membaca, menulis, digital, finansial dan mind power adalah pelajaran yang tidak diajarkan di sekolah. Padahal penting di era industri 4.0/5.0 ini. pelatihan kita bukan hanya bisa diikuti oleh pelajar dari TK sampai mahasiswa termasuk pesantren, tapi juga karyawan dan masyarakat umum. 

VOLUNTIR

Kita yang pertama. Dengan demikian, kita tidak punya pesaing. Kita bebas berkreasi.

DIBUTUHKAN

5 literasi ini dibutuhkan ketika seseorang melamar kerja atau berwirausaha.

BIAYA KECIL

Biaya pelatihan baca ccepat, misalnya di luar min Rp 1,5juta. Kita di bawah Rp 500 ribu..

UMUM/PRIVAT

Sekolah mestinya ambil pelatihan minmal SSRA. Jika tidak, buka kelas umum/privat.

BENEFIT

KEUNTUNGAN MENJADI PERWAKILAN

BAGI HASIL

Pelatihan offline. Perwakilan kabupaten 40%, Alfateta 10%, royalti pencipta 10% trainer 20% marketing 15% (dibagi 5 level), perwakilan propinsi 5%. ​

KOMISI

Pel;atihan online sistem jaringan. setelah dipotong 3%% komisi jaringan, sisanya dibagi 10% dari total hasil kabupaten. Perwakilan 5 Persen dari hasil propinsi.

BONUS

etiap[ akhir tahun, perwakilan mendapatkan 5% dari total penerimaan bersih perusahaan, dibagi seluruh perwakilan kabupaten/propinsi.

LAINNYA

Pendapatan lainnya, adalah apabila perwakilan bekerjasama dengan pihak pemerintah, sponsor swasta, UMKM, donatur, dll.

Ketentuan Awal yang Perlu Diketahui

Kewajiban:
    1. Melakukan pemasaran dan promosi di wilayahnya.
    2. Menyediakan tempat untuk pelatihan (rumah atau lokasi kursus).
    3. Melaksanakan pelatihan sesuai dengan standar dan materi dari Alfateta.
    4. Melaporkan perkembangan dan hasil pelatihan secara berkala ke Alfateta.
Permodalan

Biaya yang Dibutuhkan:

  1. Biaya Franchise: Sebagai investasi awal untuk mendapatkan hak perwakilan. Rp 50 juta per kabupaten (promo). Bisa dicicil, 25% di awal, sisanya dilundasi. Biaya franchise selamatnya. Bisa dijual untuk kembali modal. Jika dijual melebihi dari harga beli, hasil penjualan selisihnya dibagi 50:50 perwakilan dan Alfateta. 
  2. Biaya Akomodasi: Perwakilan menyediakan tempat kursus seperti bimbingan belajar (bimbel). Ini sama dengan bimbel atau kursus di luar sekolah, tentunya tidak bisa bekerja sama dengan sekolah. Kelebihan kita adalah pelatihan diselenggarakan sekali,  sehingga sangat mungkin dibiayai oleh sekolah. Dan ini bisa per angkatan tiap tahun. Namun untuk tidak mengecewakan, maka kita tidak perlu bergantung dengan undangan in house training dari sekolah, melainkan kita jemput bola dan membuka kelas untuk mengundang setiap orangtua, pelajar, guru, karyawan yang ingin ikut atas biaya sendiri.
  3. Biaya Operasional: Termasuk gaji karyawan, listrik, air, dan lain-lain. Setidaknya karyawan di perwakilan ada manager, bagian administrasi persuratan dan keuangan, marketing freelance.
  4. Biaya Peralatan Kerja: Komputer, proyektor, kursi, meja, dll.
  5. Biaya Marketing: Untuk promosi dan pemasaran. biaya pemasaran termasuk didalamnya biaya promosi organiik atau nonorganik di medsos serta pembuatan brosur. 
  6. Biaya Trainer: Kompensasi untuk pelatih yang akan memberikan materi pelatihan. (jika tidak sistem bagi hasil). trainer bisa kita ambil dari jalur karir maupun jalur finansial kalau jalur karir berarti trainer-trainer yang direkrut oleh affiliate bisa menjadi trainer trainer di kabupaten.  Bagian untuk marketing affiliate sudah ada 35%, jadi tidak perlu ada pembayaran lagi kecuali untuk marketing freelance. Perwakilan menggaji atau memberikan honor yang telajh ditetapkan di atas. Jika perwakilan membayar honorarium maka tidak perlu membayar komisi lagi. Ini tergantung kesepakatan antara alfateta trainer dan perwakilan.
 

Proposal

Bagi yang berminat Alfateta menyediakan proposal yang berisi latar belakang dan rencana bisnis, serta cashflow projection. 
  1. Deskripsi Usaha: Profil usaha, visi dan misi, dan rencana kerja.
  2. Proyeksi Cashflow: Estimasi pendapatan dan pengeluaran dalam jangka waktu tertentu.
  3. Analisis SWOT: Kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi.
  4. Strategi Pemasaran: Rencana pemasaran untuk menarik peserta pelatihan.
  5. Rencana Operasional: Detail pelaksanaan pelatihan, termasuk jadwal, lokasi, dan kebutuhan logistik.

Dengan sistem ini, kami yakin dapat mengembangkan Alfateta dan menjangkau lebih banyak masyarakat yang membutuhkan pelatihan literasi dan pengembangan SDM.

Tahukah kamu berapa penghasilan seorang trainer?
  • Mario Teguh Rp 110 juta/jam
  • Tung Desem Waringin Rp 100 juta/hari
  • Andre Wongso Rp 30 juta/jam.

Tahukah kamu apa berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh Mario Teguh untuk berpenghasilan seperti itu? 20 tahun. 

Tahukah kamu berapa biaya yang harus dikeluarkan oleh Tung Desem Waringin untuk bisa berpenghasilan seperti itu? Ia harus menjual rumahnya. Jadi jika Alfateta menetapkan biaya Rp 15 juta, itu sangat murah. anda sudah mendapatkan:

  1. Pelatihan SSRA sampai tingkat pakar
  2. TFT (Training for Trainer), mengajarkan bagaimana cara melatih SSRA, dan termasuk anda mendapatkan slide-slidenya. 
  3. Mendapatkan sertifikat dan sertifikasi
  4. Mendapatkan lisensi untuk mengajar. Setiap kabupaten mendapatkan 1 lisensi untuk masa 1 tahun. Lisensi tetap menjadi hak anda, tapi tahun kedua di kabupaten anda bisa diberikan lisensi kepada pihak lain juga.  Kecuali perwakilan/franchise, hanya 1 lisensi perwakilan saja. 
  5. Mendapatkan upgrade revisi terhadap materi pelatihan
  6. Trainer junior dan madya bisa membawakan pelatihan tingkat dasar dan madya. 
  7. Setelah 100 jam terbang, baru dapat memberikan pelatihan mahir. 
  8. Pelatihan yang dibawakan SSRA, mind power, mind  mapping. 

RINGKASAN CARA JADI TRAINER

Ketentuan untuk Trainer Alfateta

 

1. Jalur Finansial

Selain jalur karir, Alfateta menyediakan pelatihan untuk calon trainer melalui jalur finansial atau berbayar dengan rincian biaya sebagai berikut:

  • Biaya Training 1 Hari: Rp 1,5 juta
  • Biaya Training for Trainer (TFT): Rp 3 juta
  • Biaya Ujian dan Sertifikasi: Rp 3 juta
  • Biaya Lisensi: Rp 5 juta

Pelatihan dapat dilakukan di tempat calon trainer atau di Jakarta. Biaya ini adalah promo. Akan naik sewaktu-waktu dengan pemberitahuan di website ini.

2. Syarat Mendapatkan Lisensi

  1. Membayar seluruh biaya yang telah ditetapkan.
  2. Telah mengikuti pelatihan, TFT, ujian, dan sertifikasi
  3. Menandatangani kesepakatan kerjasama dengan Alfateta.

3. Hak Trainer

  1. Mendapatkan gelar internal SSR (Super Speed Reading) Alfateta.
  2. Mendapatkan sertifikasi SSRA dari internal Alfateta.
  3. Mendapatkan lisensi sebagai trainer resmi Alfateta.
  4. Mendapatkan 80% dari penghasilan apabila mendapatkan order dan memberikan pelatihan sendiri.
  5. Mendapatkan 15% dari perwakilan, apabila marketing dilakukan oleh perwakilan.
  6. Wajib berada di bawah perwakilan apabila Alfateta memberi konsesi perwakilan.
  7. Berhak merangkap sebagai perwakilan.
  8. Berhak merangkap sebagai marketing.
  9. Seluruh jatah komisi perwakilan, marketing, dll menjadi hak trainer, dengan bagi hasil untuk Alfateta 20% dan perwakilan provinsi 5%.
  10. Berhak mendapatkan modul dan slide presentasi dari Alfateta secara berkala.
  11. Dilarang menciptakan trainer atau melakukan Training for Trainer (TT) tanpa izin Alfateta.

4. Kewajiban Trainer

  1. Membayar biaya yang telah ditetapkan.
  2. Menandatangani kesepakatan kerjasama yang berisi antara lain:
    • Bersedia di bawah koordinasi Alfateta.
    • Tidak melakukan perubahan terhadap materi pelajaran Alfateta.
    • Apabila ada perubahan pelatihan, dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Alfateta.
    • Wajib melaporkan jika ada pelatihan.
    • Wajib melaporkan nama peserta untuk dicantumkan di website.
    • Wajib membantu dan melakukan monitoring serta pendampingan alumni dengan supervisi Alfateta.
  3. Sertifikat dikeluarkan oleh Alfateta.
  4. Jika ada sponsor, harus dikoordinasikan kepada perwakilan, jika tidak ada perwakilan langsung ke Alfateta.
  5. Biaya mengikuti standar Alfateta.
  6. Untuk menjadikan anda profesional, anda harus melewati masa magang (melatih tanpa dibayar). Biaya itu untuk transportasi, konsumsi, atau akomodasi anda sendiri saat memberikan pelatihan tidak berbayar. Kecuali pelatihan anda dibayar. Biasanya untuk magang justru kitalah yang harus membayar karena kita ingin berlatih. 

Seragam Trainer Alfateta Indonesia

Scroll to Top