5 LITERASI PENYELAMAT MASA DEPAN.
“Menguasai 5 literasi ini bukan saja menyelamatkan diri kita, keluarga, tapi juga bangsa. Sebagian milenial kita yang suka membaca, menulis, dan belajar, membuktikan mampu berpenghasilan puluhan juta hanya bekerja di rumah. Namun, masih banyak remaja dan pemuda kita yang tidak dapat melakukan apa pun karena bergantung hanya pada pelajaran sekolah. Sekolah belum mampu beradaptasi dengan era industri 4.0/5.0 ini. Bukan rahasia umum, saat ini minat baca, budaya skor PISA, mutu pendidikan, kreativitas, dan produktivitas kita termasuk terendah di dunia bahkan ASEAN. Masa depan seorang anak ditentukan oleh orangtuanya, bukan guru atau sekolah. Ingat, bisa jadi, masa depan orangtua ada pada anaknya. Jika orangtua tidak berinvestasi 5 literasi ini pada anaknya, bersiaplah Anda dan anak Anda kecewa di masa depan. Website ini meminta kesadaran orangtua dan anak untuk bersedia berinvestasi di 5 literasi ini.”
PANCA LITERASI ALFATETA
Panca Literasi Penyelamat Masa Depan
Apakah literasi? Literasi bukan hanya membaca, tapi banyak jenis literasi lainnya. Bahasa sederhananya literasi adalah “melek”. Jadi literasi membaca, artinya kita menguasai teknik membaca. Alfateta fokus dan mengembangkan 5 literasi. Literasi itu adalah:
Literasi Membaca (Reading)
Alfateta mengembangkan SSRA (Super Speed Reading Alfateta). Dengan SSRA anda mampu membaca 1 hari 5 buku termasuk memahami mengingat dan mempresentasikannya. SSRA, bukan hanya sekadar pelatihan baca cepat, tapi juga strategi meningkatkan minat dan kecepatan membaca siswa sampai dengan 1000%. Untuk mencapai target itu, kami memberikan pendampingan, monitoring dan pelaporan.
Literasi Menulis (Writing)
Alfateta juga mengembangkan SSWA (Super Speed Writing Alfateta). Jika SSRA membuat peserta mampu membaca 1 hari 5 buku, maka SSWA membuat peserta mampu menulis 5 artikel atau 5 ebook dalam sehari. Dengan kemampuan menulis ebook, Anda juga bisa menerbitkan dan memasarkan e-book, tidak saja di Indonesia tapi di platform dunia. Fakta, para milenial mampu menulis puluhan ebook per bulan dan meghasilkan puluhan juta dari menjualnya di platform ebook dunia.
Literasi Digital (Digital)
Di era industri 4.0/5.0 ini seharusnya tidak ada lagi orang yang gaptek, termasuk mereka yang berusia 40 tahun ke atas. Tapi faktanya banyak anak milenial dan orangtua yang juga gaptek. Mereka merasa dirinya tertinggal, tapi enggan belajar, sehingga mereka tidak dapat menghasilkan apa pun dari internet. Alfateta mencoba peduli, dengan membimbing semua usia untuk bisa menghasilkan produk digital (ebook, e-course, dll)
Literasi Finansial (Financial)
Literasi finansial adalah pemahaman terhadap bisnis atau kewirausahaan. Sekolah tidak mempersiapkan lulusannya menjadi pebisnis tapi menjadi pegawai. Kondisi ini menjadi sebab, tngginya angka pengangguran di Indonesia. Bahkan banyak orang yang punya uang jatuh miskin karena nekad berbisnis tanpa pengalaman dan pengetahuan. Alfateta memahami kondisi ini, sehingga perlu membekali setiap orang dengan literasi Finansial.
Literasi Kekuatan Pikiran (Mind Power)
Presiden Jokowi pernah melontarkan istilah revolusi mental. Namun sampai 10 tahun kepemimpinannya, revolusi mental tidak menunjukkan hasil. Saat ini justru mutu manusia Indonesia makin menurun. Korupsi semakin marak, kolusi dan nepotisme. Sejak tahun 2007 Alfateta telah memberikan pelatihan revolusi mindset, berbasis mind power. Mengapa mind? Karena kemajuan suatu bangsa bukan ditentukan oleh agamanya, budayanya, atau ideologinya, tapi mind (pola pikirnya). Pertanyaannya, apakah ilmu pikiran diajarkan di sekolah? Jika tidak, bagaimana cara anak-anak kita memahami cara kerja pikirannya, dan apalagi memberdayakan pikirannya?
Saya Akan Memandu Anda Menguasai 5 Literasi Ini
Halo, saya Bambang Prakuso,
Salam kenal! Saya senang bisa berbagi cerita dan pengalaman hidup dengan Anda melalui website ini. ingin mengucapkan terima kasih kepada almarhum orang tua saya, karena sejak SMP saya sering merengek minta dibelikan buku dan kursus jarak jauh akhirnya dia mengabulkannya. Semoga amal ibadahnya diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa.
Saya juga bersyukur dulu punya kepala sekolah SMP saya, karena sering minta bantuan saya menjaga rumahnya, dan di rumahnya saya menemukan buku-buku bagus yang akhirnya membuat saya menyukai buku. Saya juga berterima kasih kepada teman saya di SMP yang selalu membawakan buku orang tuanya kepada saya, dan meminjamkan kepada saya.
Berkat merekalah saya bisa memenangkan 4 kali lomba karya tulis tingkat kabupaten, propinsi, dan nasional. Berkat mereka juga sampai hari ini saya bisa menulis 38 judul buku, menyusun 100 judul modul pelatihan offline dan 15 pelatihan online. Berkat mereka juga saya telah melatih ilmu mind power pada puluhan ribu orang di seluruh Indonesia. Intinya masa depan kita ditentukan oleh masa lalu kita. Saya jadi motivator pasti ada hubungannya dengan buku motivasi kelas dunia yang saya baca ketika saya SMP. Saya membangun lembaga pendidikan online/offline Alfateta, pasti ada hubungannya dengan kebiasaan saya belajar jarak jauh saat SMP. Saya mengajarkan membaca buku dan menulis, pasti tidak lepas dari kegemaran saya membaca dan menulis ketika swaya SMP. Jadi kesimpulannya seperti yang dikatakan oleh Zig Ziglar, “Siapa kamu di masa depan ditentukan dari apa yang masuk dalam pikiranmu saat ini”. Apa yang terjadi jika kamu tidak banyak memasukkan informasi ke dalam pikiranmu?
Bagaimana peran orangtua? Andai kata dulu orangtua saya mengabaikan rengekan saya membeli buku dan kursus kursus jarak jauh, mungkin saya tidak seperti sekarang ini. Jadi saya ingin mengatakan merengek lah kamu pada orangtuamu untuk ilmu pengetahuan yang kamu inginkan. dan bagi orangtua bersyukur dan bergembiralah ketika anak kita minta dibelikan ilmu pengetahuan baik dalam bentuk buku atau kursus.
Terima kasih sudah mengunjungi website alfateta.id. Semoga pengantar dari saya ini, memberikan motivasi dan inspirasi bagi dirimu dalam menjalani kehidupan dan meraih masa depanmu. . Jangan lupa, selagi kita masih hidup, tidak ada kata terlambat untuk meraih kesuksesan.
Salam Power Rager
Siap Gak Siap Harus Berubah!
Bambang Prakuso, BA, SSR, SSW, MPA.
CEO Alfateta Literasi Indonesia
Ketua Germenbali (Gerakan Revolusi Mental Berbasis Literasi)
Ketua Gesetra (Gerakan Sejuta Trainer dan Motivator)
PELATIHAN ONLINE/OFFLINE
Alfateta menyelenggarakan pelatihan dalam bentuk Offline maupun online. Pelatihan dapat dimninta oleh privat maupun corporate). Pelatihan Online adalah pelatihan via Zoom meeting, Rekaman Video.
- Public Training, Adalah pelatihan yang diselenggarakan atas inisiatif Alfateta atau event organizer dapat diikuti leh umum. Pelatihan dapat diselenggarakan via online (zoom/Webinar).
- Inhouse Training. Adalah pelatihan yang diberikan khusus untuk lembaga pengundang, sekolah, instansi pemerintah, perusahaan, kampus, organisasi masyarakat, dll,
- Privat. Pelatihan yang diadakan atas permintaan perorangan atau kelompok kecil (maks 10 orang). Pelatihan dapat diselenggarakan offline/online.
- E-course. Pelatihan dalam bentuk video yang dapat diikuti siapa saja dan di mana saja.
- E-Book. Pelatihan dalam bentuk tertulis atau semacam buku.
Arti warna Tombol KATAGORI
- Tombol Merah (offline, online via Zoom). Di klik mengarah ke admin.
- Tombol Biru (offline, online via zoom, dan e-course atau video rekaman). Diklik mengarah ke e-course (video)
- Tombol Hijau. (offline, online zoom, video rekaman, dan ebook.)
LITERASI READING
LITERASI WRITING
LITERASI FINANCIAL
LITERASI MIND
LITERASI DIGITAL
E-BOOK
Silakan pilih, informasi yang Anda butuhkan!
Kami menyediakan informasi pelatihan dan peluang Alfateta. Silakan klik tombol berikut.
PELATIHAN VIA ZOOM
Untuk pelatihan offline lainnya, klik di sini
Saya salut setelah mengikuti perkembangan Alfateta. Tetap konsisten di bidang pendidikan dan pelatihan.
Karin
Karyawan
Yang saya suka dari Alfateta adalah pelatihannya berbeda dengan lembaga lain. Selalu ada yang baru dan kejutan kejutan.
Kusmiaty
Alumni
Kalau saya presiden pak Bambang swaya akan jadikan menteri pendidikan. Idenya luar biasa dan orisinil di bidang pendidikan.
Asnawaty
Owner
Tunggu Apalagi ?
Alamat
Jl. Kalibata Timur 1 No. 17 Pancoran, Jakarta Selatan
No Telepon
+62 – 87775477733
mitraalfateta@gmail.com
Frequently Asked Questions
Mengapa kami harus pelajari 5 Literasi?
Sepereti kami katakan, sebagian besar ilmu yang diajarkan di sekolah tidak terpakai di dalam kehidupan. Apa profesimu sekarang? Apakah pelajaran biologi, Matematika, Fisika, Kimia, terpakai setiap saat dalam kehidupanmu? Jika kamu saat ini di sekolahmu dipelajari ilmu membaca cepat, menulis cepat, digital marketing, financial freedom, dan mind, mana yang lebih bermanfaat dan teraplikasikan dalam hidup sehari-hari?
Berapa lama untuk belajar 5 Literasi ini?
Untuk tiap literasi, rata-rata membutuhkan waktu 1 hari atau minimal 7 JP (Jam pelajaran). Jadi kalau ada 5 literasi dibutuhkan setidaknya 5 kali pertemuan, atau bisa dipecah menjadi 5 atau 10 kali pertemuan per literasi. Bisa saja dijadikan ekstra kurikuler.
Jika kami peduli bisakan kami berdonasi?
ya, Siapa saja kami harapkan dapat membantu para siswa yang tidak dapat mengikuti salah satu dari pendidikan literasi ini dengan alasan tidak ada dana. kami akan berusaha menyurati CSR untuk bisa membantu biaya pelatihan salah satu, sebagian atau seluruh literasi ini kepada para pelajar yang sekolahnya berada di lingkungan perusahaan. Kami juga tidak segan-segan untuk menyurati para pejabat di swasta atau pemerintah untuk dapat kiranya membantu para siswa yang ingin belajar, tapi sekolahnya tidak memiliki dana.
Saya di Sekolah Negeri, Bisakah Belajar?
Inilah problema yang kami hadapi, khususnya di sekolah negeri. Sekolah selalu beralasan tidak punya dana. Padahal 20% dana BOS seharusnya untuk literasi. Akibat sekolah sering melakukan pungutan dari orang tua untuk hal-hal yang tidak penting, seperti wisuda, perpisahan, piknik, orang tua keberatan pungutan biaya di sekolah negeri. Bahkan untuk Rp 50 ribu misalnya untuk meningkatkan minat baca, masyarakat mempertanyakan. Akhirnya siswa di sekolah negeri tertinggal. Seharusnya biaya pelatihan literaswi ini tanggung jawab pemerintah. Tapi karena pemerintah memilih tidak bertanggung jawab, maka ini menjadi tanggung jawab dirimu dan orangtuamu. Kamu biswa mengikuti pelatihan ini di luar sekolah, baik langsung atau jarak jauh.
Apa Solusi Jika tidak ada anggaran?
Sebenarnya tidak satu jalan ke Roma jika kalian benar-benar menginginkan pelatihan ini demi masa depan kalian. Kalian bisa mengusulkan kepada kepala sekolah. Apabila sekolah tetap menyatakan tidak ada dana, maka kamu bisa mencari dengan cara minta bantuan dana CSR (Corporate Social Responsibility). Ada orangtua temanmu yang punya jabatan di pemerintah atau swasta, suka menyumbang sekolah. Kalian bisa minta bantuan. Jika niat kalian untuk belajar, pasti banyak donatur. Atas nama OSIS kamu bisa mengajukan permintaan dana ke instansi pemerintah atau swasta, atau pejabat pemerintah seperti anggota DPR, bupati, gubernur. Mereka punya dana taktis untuk hal ini. Jika kalian kesulitan, kami dapat memberikan petunjuk. Syaratnya hanya 1, ada niat dan kesungguhan.