Ebook: Rahasia Gen Z Bisa Menjadi Miliarder Tanpa Bekerja
Terus terang, ebook ini adalah kumpulan lengkap pelatihan literasi yang ada di Alfateta, yakni literasi baca literasi tulis literasi digital literasi finansial dan literasi Main Power. Apa hubungan ebook yang berisi katalog mengenai pelatihan-pelatihan yang ada di alpharetta ini dengan Bagaimana bisa menjadi miliarder tanpa bekerja?. sebelumnya perlu kami sampaikan bahwa saat ini ada 10 juta gen Z menganggurMengapa mereka menganggur Padahal mereka hidup di zaman yang penuh dengan kemudahan? Justru kemudahan itulah yang membuat mereka terlena dan pada akhirnya mereka tidak mampu, dan tidak memiliki apapun dari salah satu dari lima literasi yang kami sajikan di dalam katalog pelatihan Alfateta ini.
Apa yang harus dilakukan oleh gen z milenial dan baby boomers untuk bisa menghasilkan uang jutaan puluhan juta ratusan juta bahkan miliaran di tengah kemudahan yang saat ini kita miliki, seiring dengan era industri 4.0/5.0.
yang jelas apabila generasi baby boomers dan milenial serta gen Z tidak menguasai literasi digital ditambah literasi lainnya yang kami sajikan di dalam katalog ini makaKita bukan saja Tertinggal tapi juga terlindas.ebook yang berisi katalog pelatihan alfateta ini merupakan gambaran Apa yang harus kita kuasai di era industri 4.0 5.0 ini era dimana internet dan robot akan menggantikan tenaga kerja manusiaseperti diprediksi oleh makenzie Global Institute bahwa ada 80 juta pekerjaan yang akan hilang dan 90juta pekerjaan baru akan muncul.
Kelemahan bangsa kita adalah quesera-sera, gimana nanti, kemaha engke. Mereka tidak peduli, apakah sekarang ini kondisinya tidak baik-baik saja atau baik-baik saja. Mereka berjalan saja di atas rel tidak peduli apa pun yang terjadi. Mereka tidak peduli dengan peringatan, ancaman, dan mereka terus saja berjalan. Ketika mereka berjalan di atas rel kereta, mereka tidak tahu jika kereta sudah di belakang kita, atau ketika mereka berjalan lurus, mereka baru sadar ketika mereka berada di tepi jurang atau bahkan sudah masuk jurang. Jurang itu adalah kegelapan akan ilmu pengetahuan literasi dan digital.
Tahun 2000-an Indonesia dan dunia dihadapkan pada peringatan ancaman era globalisasi. sibuk untuk menggali ilmu pengetahuan secepat dan sebanyak mungkin. Negara-negara yang tidak siap rakyatnya demo dimana-mana untuk menghadapi segala kemungkinan. Bagaimana dengan Indonesia. Indonesia dengan literasi yang rendahhanya bisa mengatakan siap menghadapi perubahan siap menghadapi era globalisasi, tapi tidak memperlakukan tidak melakukan apapun tidak mau belajar tidak mau membaca dan tidak mau menguasai literasi apa? tahi dari rakyat sampai pemerintah mulai dari UKM sampai perusahaan konglomerat, mulai dari buruh sampai guru, mengatakan semuanya siap menghadapi era globalisasi. Tapi apa yang terjadi ketika era globalisasi mulai merebak ke seluruh dunia? Buruh dan masyarakat menolak, UU terkait dengan tenaga kerja dan antisipasi globlalisasi ditolak, diemo, masyarakat tidak siap, mereka menangis darah. Tenaga Kerja Asing tak bisa dicegah masuk ke Indonesia, sementara tenaga kerja kita tidak bisa diterima negara lain kecuali menjadi TKW. Tapi Penyesalan selalu datang di belakang karena kalau penyesalan datang di depan itu namanya bukan penyesala, melainkan office boy wkwkwk.
Bagaimana dengan bangsa lain? bagian besar negara yang ber literat tinggi berusaha untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi sebanyak mungkin. China misalnya, mereka mempelajari budaya dan bahasa negara yang menurut mereka potensial, termasuk Indonesia karena mereka berpikir dan memprediksi tidak akan ada lagi batas antar negara, tidak ada yang bisa menghalangi mereka bekerja di manapun dan kapan pun, seperti mereka juga tidak bisa menghalangi bangsa lain untuk bekerja di negara mereka.
Sekarang kita sudah memasuki era industri 4.0/5.0. Apakah kita siap? Seluruh bangsa kita menjawab menjawab siap, tapi belajar dari era globalisasi kita sebetulnya tidak siap. Terbukti sampai sekarang kita tidak peduli. Kita tak peduli minat baca kita rendah, mutu pendidikan kita rendah. Dan kita tidak peduli walau dunia sudah mengatakan kreativitas dan produktivitas bangsa kita rendah bahkan se Asean.
Era industri 4.0/5/0 terkait dengan era digitalisasi. Digitalisasi menawarkan berbagai kemudahan bagi manusia khususnya para Gen Z. Digitalisasi meliputi internet, robot, hingga kecerdasan buatan (AI). Di satu sisi, Gen Z sangat beruntung karena segala sesuatu yang mereka inginkan bisa diakses dengan mudah. kini mereka naik kendaraan umum tidak perlu antre beli karcis, karena semua dimungkinkan karena teknologi. Mereka juga tidak perlu mengetik karena semua dikerjakan dengan peralatan digital. Kemudian ini membuat Gen Z yang cerdas mampu menjadikan internet dan robot sebagai tambang uang. Mereka tidak perlu bekerja, hanya dengan berwisata, tiduran, jalan-jalan di mall, mengembangkan bakat mereka tetap menghasilkan uang banyak. Banyak gen Z di media sosial tampil dan memproklamirkan memproklamirkan diri mereka sebagai miliarder.
Tapi ada 10 juta Gen Z menganggur karena mereka korban teknologi. Mereka merasa tidak perlu bekerja, karena teman-teman seusia mereka banyak yang kaya raya dengan menggunakan media sosial, tanpa sadar, mereka bukan pelaku, yang bisa menghasilkan uang, tapi korban yang harus menghabiskan uangnya di era sekarang. Mengapa mereka jadi korban dan mereka tidak bisa seperti anak-anak gen Z yang bisa menjadi miliarder dalam waktu cepat dan dengan cara mudahkarena mereka tidak tahu tentang literasi sementara anak-anak gadget yang berhasil? Adalah mereka menguasai literasi, khususnya literasi digital.
sebenarnya yang akan bisa berhasil menjadi miliarder bukan saja dari generasi Z, tapi juga milenial dan baby boomers asal mereka menguasai literasi. Percuma saja jadi genset kalau mereka tidak menguasai literasi seperti literasi membaca, menulis, digital dan finansial. Nasib mereka bisa lebih parah dibandingkan orang tua mereka, terutama karena mereka lebih banyak menggunakan gadget untuk konsumsi yang tidak produktif.
Dalam industri 4.0/5.0, semua generasi memiliki peluang yang sama untuk sukses. Pengalaman hidup yang dimiliki oleh generasi milenial dan baby boomers bisa menjadi keunggulan mereka dalam bersikap bijak dan cerdas. Ebook ini akan menjadi sumber inspirasi bagi siapa saja yang ingin mencari rezeki di era ini. Kuncinya adalah segera menyerap ilmu pengetahuan secepat dan sebanyak mungkin. Lima literasi yang disajikan di ebook ini bukan sekadar teori, tetapi juga dapat langsung dipraktikkan dengan hasil yang menakjubkan.
Misalnya, Anda bisa membuat ebook dan menjualnya tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di pasar dunia. Inilah rahasia anak Gen Z mendapatkan uang jutaan bahkan miliaran. Mereka juga menguasai media sosial dan memanfaatkannya untuk mendapatkan uang. Anda pun bisa melakukan hal yang sama. Jika kita menyikapi perkembangan teknologi dengan optimisme dan kesiapan untuk belajar, maka kita akan mampu bersaing dan mencapai kesuksesan.
Membaca ebook ini akan membuka wawasan Anda tentang betapa banyaknya sumber keuangan yang tersedia saat ini. Apakah Anda mau mempelajari literasi ini atau tidak, keputusan ada di tangan Anda. Dengan mengikuti panduan dalam ebook ini, Anda akan menyadari potensi besar yang ada di era industri 4.0/5.0 dan bagaimana Anda bisa meraihnya.
Gimana caranya menggunakan ebook ini supaya Anda menjadi kaya sukses sehat? dengan membaca sampai tuntas ebook Kamu bisa mempertimbangkan apakah hanya menguasai satu literasi saja atau semua literasi? Kami menyarankan kuasai 5 literasi ini, generasi apapun kamu, kamu akan sukses dan kamu bisa menjadi kaya raya.
Di saat sekarang ini, 5 literasi ini penting. Kita mulai dari literasi mind power. Ingatlah bahwa penemuan terbesar di abad ini bukan penemuan manusia atas HP, smartphone, bukan bom hidrogen, bukan bukan Internet, bukan robot dan juga bukan artifisial intelijen. Namun penemuan terbesar di abad 21 ini adalah teknologi otak manusia yang menemukan semuanya. kebetulan alfateta telah memilih memiliki pengalaman panjang memberikan pelatihan main power sejak tahun 2007 alfateta percaya bahwa Manusia baru menggunakan 0,01% dari kemampuan pikirannya seperti dikatakan Tony buzan. kotak adalah raksasa yang sedang tidur karena itu bangunkanGimana cara membangunkan ya ini kita akan diajari oleh para guru, para pemuka agama, para pimpinan kita, melainkan dari mempelajari tentang otak manusia. sayangnya ilmu ini tidak diajarkan di sekolah padahal dengan menguasai ilmu pikiran kita bukan saja bisa merubah pola pikir kita dan orang lain, tapi kita juga bisa memberdayakan pikiran kita semaksimal mungkin.
rasi kedua yang sangat penting di era industri 4.0 5.0 ini adalah literasi membaca menulis digital dan finansial di zaman tanpa batas ini, bisa membuka wawasan kita, belajar dari seluruh dunia dari literasi membaca (membaca buku, ebook, dan website). Dengan literasi menulis kita bisa berkomunikasi dengan dunia. Dengan literasi digital kita bisa memasarkan produk dan jasa kita ke seluruh dunia, dan dengan literasi finansial, kita bisa mengelola dan mengendalikan keuangan kita, fokus pada mencari uang untuk kesejahteraan kita dan keluarga kita.
jika anda tidak mau belajar, tapi anda ingin menghasilkan uang, maka ada cara lain, Anda tidak perlu pelajari semuanya, tapi tawarkan pelatihan-pelatihan Alfateta yang ada di e-katalog ini kepada orang lain. Gunakan sistem referal. Ajak orang lain belajar, ketika dia membeli maka anda akan mendapatkan komisi. Untuk mengembangkan minat membaca dan belajar, Alfateta menggunakan sistem jaringan jadi. Anda bukan saja bisa mendapat uang ketika B berbelanja, tapi dari C ketika B mengajak C. Begitu juga jika C mengajak D. Bukan komisi yang paling penting, tapi ketika Anda mencapai jumlah member tertentu Anda akan kami tunjuk menjadi perwakilan, event organizer, atau trainer kami di daerah Anda sendiri.
Bagaimana caranya akan dijelaskan nanti ketika anda akan bergabung menjadi trainer alfateta Indonesia
Selamat Belajar.
Ulasan
Belum ada ulasan.